04 Januari 2009

Merencanakan masa pensiun

Tulisan ini sebenarnya sudah ditulis sebulan yang lalu, namun mengingat banyak kawan-kawan yang meminta di tampilkan kembali, maka saya copy kan lagi. agar tidak sulit - sulit mencari di file.

Bekerja diperusahaan orang lain, intansi pemerintahan maupun intansi swasta bisa sebagai pilihan maupun kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Baik itu sebagai pilihan maupun keterpaksaan, yang pasti suatu saat anda harus meninggalkannya karena usia yang berhadapan dengan sebuah aturan yang disebut masa pensiun.

Mau tidak mau, suka atau tidak suka, anda pasti tidak dapat menolaknya, dikarenakan semuanya diluar kemampuan anda.

Masa pensiun, bagi sebagian orang sangat menyenangkan, terutama bagai para pejabat pegawai negeri yang uang pensiunnya lebih dari cukup untuk kehidupan sehari-harinya. Bisa hidup berleha-leha tanpa harus dipusingkan oleh ulah bawahan atau persoalan kerja yang tidak habis habisnya. Lalu bagaimana dengan para pensiunan swasta, lebih – lebih dari golongan rendah yang hanya menerima uang tunjangan yang dapat habis hanya dalam hitungan beberapa bulan saja.

Persoalan menghadapi masa pensiun sebenarnya bukan dilihat dari enak atau tidak enak, kurang atau tidak kurang. Tapi lebih cenderung kepada bagaimana memanfaatkan sisa waktu. Kadang ada orang yang sudah terbiasa sibuk dan tidak kerasan hidup berleha-leha tanpa aktivitas yang produktif.

Bagi para pegawai yang cerdik, mereka telah mengantisipasi semua permasalahan yang akana terjadi, karena, toh! Masa-masa itu pasti akan di alaminya cepat atau lambat.

Apa kiat yang harus dilakukan dalam menghadapi masa pensiun anda, tiada lain, membuka usaha sendiri sedini mungkin, caranya adalah dengan merintisnya selagi anda masih kuat dan memiliki kesempatan untuk menyisihkan sebagian gaji anda dalam bentuk uang bergerak, artinya uang anda tidak diam di dalam rekening yang hanya mendapat bunga tidak seberapa apalagi dari jumlah yang kecil.

Usaha yang dapat anda jalankan, adalah dengan cara berinvestasi pada barang yang dapat memberikan profit seperti membeli bangunan untuk dikontrakan, membuka warung internet, selain anda dapat keuntungan dari para pengguna anda juga dapat menggali uang lewat internet dari sisa waktu kerja anda. Atau anda membuka bisnis konvesional seperti: usaha bengkel motor, kursus bahasa, salon kecantikan, potong rambut, membuat batako,dengan cara mengggunakan tenaga orang lain.

Syaratnya, hindari membangun usaha yang beresiko kerugian tinggi yang dapat menghabiskan modal anda. Usaha-usaha yang saya sebutkan di atas memiliki resiko kerugian rendah, karena peralatan dan bahan-bahan yang digunakan tahan lama.


Tidak ada komentar: