23 April 2010

APA KATA MR. TANADI SANTOSO!

Solusi 10 Menit.

Ada sebuah riset yang dilakukan pada para dokter, yang dibuat sebagai sebuah studi kasus tentang psikologi keputusan dan reaksi. Kasusnya adalah pasien yang telah lama tidak sembuh dan butuh operasi, dokter diberitahu bahwa sang pasien harus dioperasi sore ini, dan semua persiapan telah siap. Siang itu tiba2 sang dokter tahu bahwa ada satu obat yang belum pernah di cobakan dan sangat mungkin akan mampu menyembuhkan tanpa operasi. Pertanyaannya, apakah dokter mau mencoba obat itu dulu dan membatalkan operasi? Ternyata hasinya adalah 47% bilang akan menunda operasi dan mencoba obat tersebut.

Nah, pada doker2 lain diberi kasus mirip, tetapi diberitahu bahwa siangnya tiba2 sang dokter tahu bahwa ada dua obat yang mungkin bisa menyembuhkan. (Ada dua macam obat, tapi tidak boleh dimakan bersamaan, jadi harus dicoba salah satu dulu. Dianggap tidak ada keterpaksaan untuk segera melakukan operasi.) Apakah sang dokter akan membatalkan operasi dan mencoba salah satu dari obat itu dulu? Ternyata hanya 28% dokter saja yang mau membatalkan operasi, dan mencoba memakai obat dulu.

Ini sebuah paradox, ketika lebih banyak pilihan, malah bingung, dan tendensikan menjadi tidak mau memilih. Riset membuktikan ketika kita memiliki lebih banyak pilihan, kita bingung untuk memilih, dan kalau kita tidak mau “pusing” memikirkan, maka kita biarkan saja semua berjalan seperti rencana semula.

Dalam riset lain, dibuat sebuah stand penjual selai di supermarket. Diadakan demo dengan 26 macam rasa selai, pengunjung dapat mencoba dan membeli. Ini dibandingkan dengan demo pada tempat yang sama dan hanya dengan 6 macam selai. Ternyata penjualan pada yang 6 macam selai malah 3 kali lipat lebih banyak daripada yang 26 macam (dengan waktu dan keadaan yang mirip, dan produk yang sama). Ketika terlalu banyak pilihan kita malas memilih, kita bingung mau yang mana, dan jadinya malah tidak jadi membeli.

Ketika kita berkeinginan membersihkan dapur atau rumah kita yang sudah lama tidak rapi, kita bingung memulai dari mana, karena begitu banyak yang bisa kita kerjakan. Begitu juga ketika kita mau membenahi taman rumah kita yang terbengkelai. Atau ketika kita mau memulai lagi mengawali bisnis baru. Juga ketika kita mau memulai lagi upaya ber-network dengan danyak teman2 lama yang terputus. Juga pada saat kita mau start membaca buku2 bisnis. Semua ini memberikan “kesulitan mengawali” yang membingungkan untuk mulai dari yang mana. Akibatnya kita memilih menunda saja. Sehingga menjadi kebiasaan menunda yang merugikan.

Semua pekerjaan besar lebih mudah diselesaikan dalam pilahan pilahan kecil. Tujuan kita lebih terasa mudah kala target kita jelas dan singkat. Jadi solusinya adalah mengurangi pilihan, memulai dengan hal kecil, atau memberi batas waktu. Sesuatu yang “kecil” akan lebih mudah dilakukan, yang langsung berupa langkah nyata dan tidak membutuhkan investasi waktu atau uang atau sumber daya lain yang besar.

Nah, inilah “Solusi 10 menit” untuk penyakit lama yang ada di kita, termasuk saya, penyakit selalu menunda nunda melakukan sesuatu. Procrastination.

Nyalakan alarm timer anda, set 10 menit. Janjilah pada diri anda, saya hanya perlu mengerjakan 10 menit saja. Kalau sudah 10 menit saya bisa berhenti, dan boleh meneruskan kalau mau, tanpa pemaksaan.

Lalu kerjakan apa yang sudah anda tunda lama tersebut. Misalkan membersihkan dapur. Mengatur kembali kamar tidur. Menulis puisi yang sudah lama tidak kita lakukan. Atau, membersihkan kantor anda yang sudah lama amat sangat tidak teratur.

Membatasi 10 menit membuat kita punya instruksi tegas dan jelas yang mudah dilakukan. Begitu juga dengan bernetwork, tentukan senin ini, 2 minggu sekali, menemui 1 teman lama, siapapun, untuk makan siang. Sebuah instruksi mudah yang ringkas, akan membuat kita lebih mau untuk melaksanakannya dari pada banyak alternatip yang tidak jelas.

Nah, riset menunjukkan 10 menit ini, atau 5 menit, atau 15 menit, akan lebih mudah memacu kita mematahkan penundaan penundaan kita pada pekerjaan yang sudah lama ingin kita lakukan. Selamat mencoba, dan salam sukses untuk anda.


*Tanadi Santoso.

Read More..

30 Maret 2010

IS IT YOUR CAREER ?


Job Vacancy Ad English Tutor Easy Speak
Kompas Newspaper on Saturday, February 13, 2010

Easy Speak, a National English Language Consultant, is challenging professional individuals with an interest in non-formal education field to join with our team as
English Tutors

Qualifications

  1. Competent, Experienced, or Fresh Graduate
  2. Proficient in English both spoken & written
  3. Friendly, Communicative, & Creative
  4. Available for being placed in one of the following cities :
    • Denpasar
    • Makassar
    • Semarang
    • Bandung
    • Balikpapan
    • Batam
    • Medan
    • Pekanbaru
    • Samarinda
    • Surabaya
    • Palembang

Advantages & remuneration

  1. Considerably progressive working atmosphere of non-formal institution
  2. Fixed employment
  3. Interesting & progressive monthly income
  4. Full insurance benefit
  5. Career opportunity

If you meet the qualifications above, please send your resume to: hrdhip@yahoo.com
You may also bring your resume directly to one of our offices available across countries

Read More..

17 Maret 2010

Siapa Jutawan Muda ini?

Kalau ada orang menjadi kaya setelah bersusah-payah membangun bisnis bertahun-tahun, itu hal biasa. Tetapi jika mendengar anak muda berkantong tebal dengan cara mudah, jelas menarik untuk ditelusuri.

Cosa Aranda jutawan. Nyaris tak ada yang tahu. Hanya mereka yang rajin keluar masuk situs milik Cosa, panggilannya, yang paham betul. bahkan teman kuliahnya baru bulan lau tahu bahwa orang inilah yang sering dibicarakan di Google AdSense dan Adwords. Memiliki Penghasilan dari iklan yang masuk di situs milik Google ini awalnya memang mimpi bercampur coba-coba. “Jika ada yang mengatakan berbisnis iklan di Internet mudah menghasilkan uang, itu bohong”, Kata lelaki 25 tahun ini saat ditemui di rumahnya di Surabaya, Rabu (1/8) Berbeda dengan banyak orang yang menganggap bisnis seperti ini bisa dilakukan sambil lalu dengan hasil tak terbatas, Cosa justru menganggap pekerjaan ini berat. Sangat berat.

Ketika pertama kali membuat situs yang berawal dari blog pribadi, dia harus jungkir balik menghabiskan waktu 8-10 jam sehari. Selama itu dia tidak keluar kamar. Dan ini terjadi pada bulan-bulan pertama saat membangun www.cosaaranda.com April 2005. Percobaan demi percobaan dilakukan dengan telaten. Kesulitan utama yang dialami mahasiswa semester akhir jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatikan dan Teknik Komputer (Stikom) surabaya ini adalah melakukan promosi. Karena niat awalnya belajar dan mencoba, Cosa memilih cara gratis lewat search engine. setelah itu, menunggu “dan berdo’a”, kelakarnya.

Penantian itu tak sia-sia. Tiga minggu setelah diluncurkan, ada juga iklan yang datang. semakin banyak pengunjung yang datang ke situsnya, makin besar kemungkinan iklan di klik. Jika pengguna melakukan transaksi, maka publisher, pemilik situs yang sudah bergabung dengan Google Adsense dan surah pula memasang iklan AdSense di situs mereka, mendapat fee. biasanya 20 persen dari harga iklan.

“Bulan pertama saya mendapat 1 dollar AS. wah.. senang sekali. Ternyata laku juga”, kata sulung dari dua bersaudara yang terkesan berhati-hati ketika berbincang. Satu dolar AS inilah yang memacu Cosa memoles situsnya. Tidak dengan tampilan artistik tetapi dengan isi yang paling dibutuhkan orang. Dia meng up date data setiap hari. Dengan demikian setiap hari pula orang berkunjung karena membutuhkan informasi terkini dan penting.
Sekarang situs ini dikunjungi 800-1.000 pengguna setia hari. Ini membuat perolehan Cosa dimungkinkan makin besar. Ledakan penghasilannya baru di dapat tiga bulan setelah menunggu dan berdoa. Jika Oktober 2005 penghasilannya Rp. 1 dolar AS, akhir juli 2007 dia mendapat kiriman cek 5.000 dolar AS atau lebih dari Rp. 45 juta. Ini baru perolehan lewat Google Adsense. Padahal dia juga memiliki jalur lain, Adwords. Jika semua ditotal, Juli Kemarin Cosa mendapat lebih Rp. 90 juta.

Cosa memang kaya, tetapi belajar dari buku Seven Years To Seven Figures karangan Michael Masterson, kaya menurut Cosa adalah kondisi saat segala kebutuhan terpenuhi, baik yang bersifat sekunder maupun darurat atau mendadak. “Saya tabung uangnya. Saya ingin punya rumah sendiri”, kata lelaki yang mengaku belum punya kekasih ini.

Putra pasangan Drs. Toto, Soedjianto dan Ir. Yustisia Martani ini ingin menjadi full time blogger. Awalnya keluarga dari Jawa Tengah ini tak sadar jika Cosa punya bisnis di kamarnya. Yang mereka tahu anak mereka ‘gila’ internet. Baru setelah ada kiriman cek, mereka paham.

Tetapi sambil bergurau Cosa mengaku tak tahu harus mengatakan apa pada calon mertua bila ditanya pekerjaan. “Pokoknya saya jawab kerja di Internet. Mudah-mudahan bisa mengerti”, katanya sambil tertawa ngakak. Karena semuanya sudah tertata, sekarang Cosa hanya butuh dua jam untuk up date dan setelah itu waktu luangnya diisi dengan jalan-jalan ke mal dan membaca. Jangan salah, bukan buku komputer atau teknologi yang jadi favoritnya melainkan komik. Tahun ini atas desakan para kerabat di situsnya, akhirnya Cosa membuat workshop di warnet. Tiga kali workshop dilakukan di Surabaya. Pesertanya tak lebih dari 30 orang.

“Saya lebih suka kelas kecil karena semua pertanyaan bisa dijawab dan langsung praktik”, tutur pelahap film apa saja ini yang tidak memungut biaya kecuali untuk membayar pemakaian internet di warnet.
“Di Jogjakarta banyak publisher yang penghasilannya lebih hebat. Saya belum apa-apa. Tetapi kalau ada yang mau mengikuti cara ini, ayo sama-sama belajar”, tuturnya.

Sumber:
Sahabat kampus
Harian Surya 2 Agustus 2007

Read More..

16 Maret 2010

JANGAN MAU JADI BOSS !!

Sekarang sebutan Boss sangat lazim diucapkan oleh siapa saja, namun banyak yang kurang suka sebutan tersebut. Karena sebutan Boss lebih bertendensi pada seorang THE HAVE atau konglomerat besar dengan kekuasaan otoriter....dan seorang boss, belum tentu seorang yang piawai dalam memimpin.

Betapa sering orang gagal untuk menjadi pemimpin karena mereka tidak bertingkah laku sebagai pemimpin melainkan bersikap sebagai boss.

Harry Gordon Selfridge adalah pendiri salah satu department store (pusat perbelanjaan) di London yang merupakan salah satu department store terbesar di dunia. Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi seorang ‘pemimpin’ dan bukan dengan menjadi ‘Boss’. Apakah perbedaan antara pemimpin dengan boss?

Di bawah ini adalah perbandingan yang diberikan oleh Harry Gordon Selfridge antara orang yang bertipe pemimpin dan orang yang bertipe boss.

  • Seorang boss mempekerjakan bawahannya; Tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka.
  • Seorang boss mengandalkan kekuasaannya; Tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baik.
  • Seorang boss menimbulkan ketakutan; Tetapi seorang pemimpin memancarkan antusiasme.
  • Seorang boss mengatakan ‘aku’; Tetapi seorang pemimpin mengatakan ‘kita’.
  • Seorang boss menunjukkan siapa yang bersalah; Tetapi seorang pemimpin menunjukkan apa yang salah.
  • Seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan; Tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya.
  • Seorang boss menuntut rasa hormat; Tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat.
  • Seorang boss berkata, ‘Pergi!’; Tetapi seorang pemimpin berkata, ‘Mari kita pergi!’

Maka jadilah seorang pemimpin, dan bukan seorang boss.

Thanks Mr. Agus

Read More..

04 Maret 2010

Dealer Virtual Credit Card

Anda sebagai blogger atau webmaster atau hanya sekedar internet surfer sudah pasti sering mendengar kata VCC, yaitu Virtual Credit Card, yang berguna untuk memverifikasi bank online anda seperti Paypal, Paypal sekarang mulai membudaya di Indonesia. Namun untuk bisa menggunakan Paypal sepenuhnya, anda perlu melakukan verifikasi. Dulu, untuk melakukan verifikasi Paypal hanya bisa lewat kartu kredit. Akibatnya, banyak yang kesulitan melakukannya. ( khususnya bagi yang belum punya ) tapi kadang yg sudah punya sekalipun tidak bisa menggunakannya, dan masih perlu dibantu.

Kemudian muncullah servis-servis yang memungkinkan anda memiliki account Paypal yang terverifikasi tanpa perlu punya kartu kredit. Salah satunya adalah dengan menggunakan VCC (virtual credit card). Jadi dengan VCC, orang tetap bisa memverifikasi akun paypalnya, meski tidak memiliki kartu kredit. (ini solusi)

Di Indonesia para penjual VCC sudah mulai banyak, tetapi tetap saja laris dan menguntungkan. Ada yang memberi harga Rp 20 ribu hingga Rp 175.000. Sebenarnya tidak ada perbedaan sistem pembuatan VCC, sama saja… hanya ‘harganya’ saja. Tapi ya tetap dibeli, karena kebutuhan orang akan Paypal sudah semakin nyata. Anda berminat membuka usaha VCC?
Nah, saya punya info menarik untuk anda tentang bagaimana cara menjadi penjual VCC. Mungkin ini bisa memberi anda ide untuk menjadi dealer VCC berikutnya. Jika Paypal ramai di Indonesia, terus terang saya sendiri juga ikut senang.Bagaimana cara menjadi dealer VCC?
Berikut caranya… (catatan: jika anda menemukan cara lain, bisa kita diskusikan di sini). Untuk menjadi dealer VCC, yang anda butuhkan adalah kartu kredit Mastercard/Visa.

Kemudian buka entropay.com Setelah itu lakukan pendaftaran. Isi saldonya. Kalau sudah terisi, kemudian anda bisa buat verifikasi paypal. Konon harga satu VCC kurang dari 2 dollar. Jadi modal anda untuk melayani satu VCC hanya Rp 20ribu. Tinggal kemudian anda tetapkan harga jualnya. Khusus yang satu ini, juallah dengan nilai sewajarnya. Karena bisnis ini tidak menjual ilmu, jadi tidak layak jika dihargai terlalu mahal bahkan sampai Rp 175.000,-.
Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat di posting blog prafangga atau anda googling saja.Satu lagi, saya dengar kabar verifikasi Paypal bisa juga dilakukan lewat bank lokal. Belum tahu pastinya, tapi nanti kita juga akan bahas soal ini.
Kalau anda ingin membuat paypal klik disini! kalau sudah punya tapi belum verifikasi hubungi Ms. Dewi Palupi.

Thank. Mr. Joko
Read More..

27 Januari 2010

Bermimpi Besar dari Usaha Kecil

Oleh: AsianBrain.com Content Team

Dalam menghadapi masa krisis seperti ini, maka pertanyaan yang sering datang adalah bagaimana cara terbaik untuk memulai usaha kecil. Banyak orang yang memiliki usaha, namun tidak tahu caranya memulai.

Alih-alih mencari solusi, kebanyakan orang justru membuat nyaman dirinya dengan memupuskan harapan memiliki usaha sendiri.

Hal pertama yang harus Anda temukan adalah keahlian dan minat. Jika Anda membenci bekerja dengan banyak orang, maka pilihan bekerja pada sebuah perusahaan yang mengharuskan Anda berkomunikasi dengan banyak orang, tentu saja bukanlah pilihan yang tepat.
Anda bisa menyalurkan keahlian dan minat Anda untuk menentukan karir bisnis Anda sendiri di masa depan atau membuat bisnis sampingan dengan memulai usaha kecil.

Kedua, perhatikan ide bisnis apa yang cenderung terus mengalami kemajuan dalam perekonomian. Jika Anda memiliki minat untuk memulai usaha kecil, alangkah baiknya jika Anda mulai melakukan penelitian atas tren industri, dengan melihat apa yang tersedia di luar sana. Apa saja yang dibeli oleh kebanyakan orang? Produk apa yang paling banyak diminati, yang memiliki permintaan tinggi?

Lakukan penelitian dengan benar, sebelum Anda benar-benar memulai usaha kecil Anda! Jangan sampai usaha yang Anda lakukan akan berjalan di tempat, karena Anda tidak serius meluangkan waktu untuk melakukan riset. Pikirkan, pada jalur mana yang membuat Anda mendapatkan pendapatan paling besar? Usaha seperti apa yang memiliki potensi pertumbuhan yang terbaik?

Memulai usaha kecil memang membutuhkan banyak waktu, tenaga, tekad dan kerja keras. Tidak mudah menjalani tahun-tahun awal Anda dalam menjalankan usaha. Bisa jadi Anda tidak mendapatkan keuntungan apapun dalam waktu singkat. Modal Anda mungkin akan kembali pada jarak 1 hingga 2 tahun kedepan.

Itu adalah hal lumrah dalam dunia usaha. Apalagi mengingat kondisi ekonomi yang sedang mengalami kelesuan seperti saat ini. Meski demikian, Anda tidak perlu patah semangat. Jika Anda berencana untuk berhasil dalam menjalankan usaha kecil, Anda harus tetap termotivasi. Pacu diri Anda untuk melakukan yang terbaik. Jika Anda sungguh-sungguh, maka kesuksesan akan Anda raih.

Oleh karenanya, sangat penting melakukan penelitian dan menemukan bisnis yang tepat di awal memulai usaha kecil. Menemukan bisnis yang berfokus pada mega tren terbesar dari milenium. Mulai mengubah kehidupan yang menawarkan produk-produk yang banyak diminati.

Memberikan orang apa yang mereka inginkan, dan mempelajari cara terbaik untuk melakukan hal ini melalui kepemimpinan yang kuat pada perusahaan. Inilah yang diperlukan untuk menjadi sukses ketika memulai usaha. Anda bisa melirik pada AsianBrain.com, yang mampu memberikan solusi terbaik kepada masyarakat Indonesia, yang sudah kehausan untuk mendapatkan pengarahan bagaimana menjalankan bisnis online.

Anda dapat menemukan ide bisnis hampir di mana saja. Namun setelah melalui penelitian yang cermat, Anda akan menemukan sebuah kenyataan bahwa peluang usaha hanya boleh datang sekali dalam seumur hidup Anda. Jangan sampai Anda salah memilih usaha kecil yang sesuai keahlian Anda, untuk mencapai kebahagiaan dan kebebasan finansial Anda!

Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com
Read More..