
Seberapa banyak orang yang memahami arti kalimat tersebut. Mungkin yang betul – betul paham arti kalimat tersebut satu berbanding sepuluh atau bahkan seratus. Kenapa saya katakana begitu? Coba anda amati dan rasakan kebiasaan – kebiasaan yang sering terjadi di sekitar kita, hampir selalu menjadi tradisi kalau dalam sebuah undangan ditulis acara dimulai jam sekian dan pada kenyataannya baru dumulai pada jam berikutnya. Atau tidak sedikit orang yang menunda sesuatu pekerjaan atau rencana karena menganggap masih ada waktu esok. Kita tahu bahwa waktu terus berlalu dan tidak akan pernah terulang. Jika kita menyadari bahwa waktu adalah jatah yang pada suatu saat akan habis. Dan anda tidak dapat menambahnya atau membelinya berapapun anda memiliki uang. Apabila anda mengabaikan waktu, berarti anda telah mengabaikan hidup anda untuk sesuatu yang kosong dan tidak produktif. Jika anda seorang produsen kain, berapa centi meter benang yang tidak tersusun dalam satu detik, jika anda seorang pedagang, berapa aktivitas pelayanan terhadap konsuman yang tertunda dalam satu detik, dan jika anda seorang penulis berapa huruf yang tidak tertulis dalam satu detik.
Artinya, bahwa setiap detik kehidupan mengadung nilai, dan nilai itu akan hilang karena anda membiarkannya berlalu tanpa aksi apapun. Mulai saat ini, jangan biarkan waktu anda berlalu bahkan satu detik pun tanpa aksi. Mulailah gunakan waktu anda untuk sebuah nilai sejak mulai dari bangun tidur hingga pergi tidur kembali, jangan pernah menunda sesuatu pekerjaan atau rencana begitu saja tanpa menghasilkan sebuah nilai dan jadikan setiap detik waktu anda menghasilkan nilai rupiah.
Jika anda sudah memahami bahwa waktu adalah uang, kenapa tidak segera memanfaatkan detik demi detik waktu anda menjadi nilai uang. Jangan lagi lakukan kebiasaan menunda sesuatu, karena waktu yang sebentar itu tidak akan pernah kembali, sementara sisa waktu anda akan terus berkurang karenanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar